halaman

Sabtu, 19 Oktober 2013

TETAP - puisi



TETAP
Created :@sandierisaputra

Dia yang aku cari...
Dia yang paling aku butuhkan...
Dia meninggalkan ku...
Meninggalkan hati ini juga...
Dan aku berdiri disini...
Hanya untuk menantinya...

Dia pergi tanpa satu kata pun...
Tidak ada kata maaf darinya...
Tapi senyum nya tetap dihatiku...
Aku tidak ingin melupakan...
Aku tidak akan meninggalkan...
Tapi aku akan tetap mencintai nya....

Sabtu, 21 September 2013

Cerita Pendek



Free dom external



"Sandi.. turun nak" teriak mama sandi dari ruang tamu.

"ada apa sih mam ??" teriak sandi dari dalam kamar.

"udah kamu buruan kesinii" jawab mama sandi.

sandi pun keluar kamar dengan malas-malasan, "kenapa sih mam?? sandi tuh ca..." kata-kata sandi terputus ketika melihat seorang gadis cantik tengah duduk di sofa. Saat dia melihat sandi, dia melemparkan senyum yang sudah lama tak ku lihat. Seketika itu rasa cape sandi hilang. sandi tersenyum.

"permata??" kata sandi tak percaya saat melihat seorang yang sangat sandi sayangi. Seorang yang telah ditunggu sandi selama 3tahun.

Cinta pertama sandi.

"hy san" sapa gadis itu yang ternyata bernama permata

"mama tinggal dulu ya permata" kata mama lalu pergi meninggalkan sandi dan permata.

sandi berlari menuju arah permata lalu memeluknya.

"permata kapan lo pulang?? gue kangeeen banget sama lo" 3 tahun lalu permata pergi ke Kalimantan selatan untuk berobat tapi sandi juga tak tau apa penyakitnya.

"aduh..sakit san" rintih permata kesakitan karena pelukan sandi yang kencang,

"eh sorry per, abisnya gue kangen banget sama lo" kata sandi sambil tersenyum memandang wajah permata.

"haha biasa aja kali san, gue tau kalo gue tuh ngangenin" kata permata sambil tertawa lepas.

"ih dasar .." kata sandi sambil mengacak acak rambutnya

                             

                                                                             KE ESOKAN HARI NYA ….



sandi mengajak permata pergi ke taman, tempat favorit mereka dulu.

"gue gak nyangka lo akan bawa gue kesini lagi" kata permata.

"emang kenapa ?? lo gak suka gue bawa ke sini??" tanya sandi penuh curiga.

"eh bukan gitu, gue seneng kok, seneng banget malah" kata permata  sambil tersenyum manis.

“apa aku bisa terus sama kamu ? apa aku bisa terus liat senyum kamu itu per?” kata sandi dalam hati.

sandi memegang tangan permata dan sandi bisa melihat raut wajahnya yang berubah menjadi kaget, perlahan wajahnya mulai memerah. sandi tersenyum kecil.

"3tahun gue nunggu lo per, dan gue pengen ngomong sesuatu sama lo sebelum semua terlambat" sandi melihat raut keheranan di wajah permata, orang yang sandi sayang.

"ngomong apaan ??" tanya permata penasaran. sandi tersenyum lembut pada permata dan tetap memegang erat tangan permata.

"apa lo tau perasaan gue selama ini ke lo??"

permata menatap sandi tajam. sandi pun melanjutkan perkataannya "gue sayang sama lo permata, sayaaaanggg banget..apa lo gatau ?? apa sikap gue selama ini belom bisa nunjukin bahwa gue sayang sama lo ??" kata sandi mengungkapkan perasaannya pada permata. permata semakin tak mengerti

"lo nembak gue ??" tanya permata penuh rasa heran. sandi tersenyum untuk menjawab pertanyaannya yang berarti 'iya'

"hmm..gue pikir pikir dulu boleh ga ??" tanya permata.

"boleh, tapi jangan lama lama ya, ntar gue keburu pergi" kata sandi.

"pergi ?? lo mau kemanaa ?? mau pindah ??" tanya sandi dengan raut wajah sedih.

"bukan .. udah lo gak perlu tau. pokoknya gue tunggu jawaban dari lo" kata sandi menjelaskan.

Suasana sepi beberapa saat, suara hp permata membuyarkan suasana sepi.

"halo ??" permata mengangkat telfonnya "yah, ntar dulu deh maa .... ih iyadeh aku pulang sekarang" permata menutup telfonnya.

Sambil mendesah kecil permata berkata "huh..anterin gue pulang ya san" sandi menatapnya heran.

"lho kenapa ?? baru juga sebentar kita ngobrol" tanya sandi samba mengerutkan keningnya.

"tapi gue disuruh pulang" kata permata dengan wajah cemberutnya yang khas.

"oohh..iyadeh gue anter. tapi jangan lupa sama jawaban lo ya" kata sandi mengingatkan permata.

"siap bos" kata permata sambil tertawa lepas.

'apa aku bisa ninggalin kamu per?? apa aku bisa liat kamu sedih kalo aku ninggalin kamu nanti ??' kata sandi dalam hati.

sandi menggandeng tangan permata menuju motornya dan mengantar permata pulang.


                                                                                             *.*.*.*



sandi gelisah, sudah seminggu tak ada kabar dari permata. Seminggu setelah hari dimana sandi menyatakan cinta padanya. Apa dia lupa sama sandi ?? Atau dia kembali lagi ke kalimantan?? Lalu bagaimana dengan jawaban dari pertanyaan sandi??

Tiba tiba kepala sandi terasa pusing, darah segar menetes dari hidungnya. 'Oh Tuhan mengapa penyakitku semakin parah sajaa..' batin sandi.

sandi membuka lagi map merah pemberian dokter tadi siang. Kangker otak stadium akhir. sandi melap hidungnya dengan tangan, lalu mengambil motor dan segera melaju kerumah permata.

Setelah sandi sampai, sandi melihat ramai sekali rumahnya. sandi turun dan mulai melangkah menuju halaman rumah sandi. 'kenapa semua menangis ?? ada apa ini' pikir sandi.

Saat sandi memasuki rumah permata, betapa kagetnya sandi melihat sosok seorang yang sandi sayangi terbaring lemas tak bernyawa. Air mata sandi pun mengalir membasahi pipinya.

"perrrr....."tangis sandi pecah, sandi tak bisa menahan air matanya lagi. Sandi terpukul, sandi tak bisa menerima kenyataan.

Dari dalam sandi melihat acha, adik permata keluar menghampiri sandi. Dia memberikan surat pada sandi. Segera sandi membuka surat itu, apa isi surat itu.

Dear sandi,

Maafin gue ya, gue harus pergi ninggalin lo.Maaf selama ini gue ga cerita tentang penyakit gue ke lo, gue cuma ga pengen liat lo sedih.Maaf gue ga bisa habisin saat terakhir gue sama lo, gue yakin lo bisa tanpa gue.

Lo mau tau ga jawaban gue ?? gue mau san, gue juga sayang sama lo. Udah lama gue nunggu lo nyatain cinta ke gue. Tapi kenapa baru sekarang ??

Gue sayang sama lo san, tetep senyum ya pangerankuu ..

I love u forever

byee ...


Tangis sandi semakin kencang, sandi berlari menuju tempat permata dibaringkan yang tergeletak lemas. sandi mengguncangkan tubuh permata, berharap permata bangun dan memeluk sandi "per,, bangun permata, bangunnn"

Tak lama kemudian sandi merasakan pusing yang teramat sangat, sandi merasakan hidungnya dialiri oleh darah segar. Matanya perlahan tak dapat melihat apa apa dan kemudian gelap.
sandi melihat permata tersenyum padanya mengajak sandi menuju suatu keabadian. sandi memegang tangan permata, sandi ikut dengan permata menuju lorong hitam yang entah dimana ujungnya

permata lah cinta pertama dan terakhir sandi. Cinta yg abadi.

                                                                                 --The End --

Cerita Pendek



Still
Sudah lima menit dea menunggu temannya di depan pintu gerbang sekolahnya. Tiba-tiba dea di kagetkan dari belakang oleh temannya shan ,
“woy.. sorry lama tadi gue keruang kepsek dulu.” Kata Shan sambil menyeringai.
 Mereka berdua adalah teman sejak SD dan sekarang mereka kelas 3 SMA sekolah di sekolah yang sama.
 “yaudah ayo cepet kita pulang.” Ajak dea, di perjalanan pulang dea dan shan mampir ke toko distro.
”ayo.. cepetan nanti keburu kehabisan.” kata dea.
“iya sebentar lagi juga sampe,” sentak shan.
 sesampai di depan toko distro, shan memakirkan motornya di depan jendela toko. Tiba-tiba shan merasakan sakit di kepalanya, tetapi shan membiarkan sakitnya itu menghilang dengan sendirinya. Ditarikannya tangan shan oleh dea dan mengagetkan shan.
“iihh lama banget sih jalannya, ayo cepet .”kata dea.
 “iya iya.. bawel” sahut shan agak kesal.
Masing-masing mereka mencari baju.
 “eh, dee gua dapet kemeja bagus nih..” kata shan sambil menunjukan kemeja pilihannya.
”gue juga dapet dress yang kayaknya bagus, mungkin lebih bagus dari kemeja lo.” Sahut dea nggak mau kalah.
  Akhir nya mereka berdua segera membayar dress dan satu kemeja itu di kasir.
Sesampai dirumah masing-masing, dea langsung menuju kamarnya dan langsung menaruh tas nya diatas kasur tak lama dea menelpon shan.
 “shan.. nanti malem , lu ada acara nggak? Kalo nggak ada lu mau nggak temenin gue ke toko distro yang tadi siang, soalnya gue mau beli lagi. “ ajak dea.
“nggak kok,  yaudah nanti gua temenin .”jawab shan semangat.
 “emm yaudah ya thanks..”kata dea lagi, tanpa menunggu balasan dari shan. Dea langsung mematikan telponnya.

Pukul 07.30 pm, dea datang kerumah shan dan meminta izin pada ibu shan , keluarga shan dan keluarga dea sudah sangat dekat karna ayah shan adalah teman bisnis ayah dea.
“tante dea boleh nggak minta izin buat ngajak shan ke toko distro?” pinta dea.
 “ya boleh dong sayang, tapi jangan malem –malem ya pulangnya?” jawab ibu shan ramah.
 “iya sip , tante . makasih ya tante.” Kata dea segera ke kamar shan.
“SSSHHAAANNNNNN...... ayo cepet kita pergi nanti keburu malam.” Teriak dea di depan pintu kamar shan.
 “eh berisik banget sih, sebentar lagi gue keluar.” Teriak shan dari dalam.
 “wihh rapih banget, wangi lagi hahaha..” dea mendekati shan dan mencium kemeja yang tadi siang di belinya.
 “gimana? Bagus nggak? Keren kan? “ tanya shan kepedean.
”hmm .. lumayan sih, yaudah ayo nanti kemalaman.” Jawab dea sambil menggandeng tangan cowok itu.
 Ditengah perjalanan menuju distro tiba-tiba dada shan sakit dan terasa sesak, akhirnya di putuskan untuk berenti sejenak, di jalan dea panik dan bingung “shan, lu kenapa ? lu sakit, muka lu pucet banget ..” tanya dea khawatir .
 “nggak kenapa-kenapa, gua cuman sedikit pusing , palingan juga masuk angin biasa.” Jawab shan mencoba meyakinkan.
 “tapi lu pucet banget, gue takut lu kenapa-kenapa mending kita pulang aja yukk..” bujuk dea.
“nggak usah , beneran .. gue cuman sedikit pusing doang kok, yaudah ayo lanjut” akhirnya shan melanjutkan perjalanannya dengan menahan rasa sakit dan sesak .
 sesampainya di distro dea memandang shan dengan rasa cemas , tiba-tiba dea di kagetkan oleh shan.
“heh, ngapa sih lu ngeliatinnya gitu banget , biasa aja kali gue nggak papa kok.” Kata shan sambil tersenyum manis, dan dibalas senyuman oleh dea.
 Akhirnya mereka berdua memasuki distro sambil melihat-lihat baju. Shan terbayang ingin membelikan dress berwarna merah yang terdapat hiasan bunga mawar di bagian pundaknya. Tanpa sepengetahuan dea akhirnya shan memesannya .
tiba-tiba dea mendekati shan dan bertanya “shan , menurut lo ini bagus nggak? “ tanya dea.
 “iya bagus dee, yaudah ayo... udah selesaikan milihnya ?” tanya shan.
“ih tunggu dulu, emang nya elo nggak mau beli juga.?”
 “nggak, kan gue tadi siang udah beli.  ” Jawab shan.
“yaudah, ayodeh kita ke kasir..” kata dea sambil menunjuk ke arah kasir.
Selesai membayar shan meminta dea untuk menunggu di tempat parkir . “dee, lu tunggu di depan dulu, gua mau beli kemeja itu..” pinta shan, sambil menunjuk ke arah kemeja berwarna merah maroon.
 ”yaudah ...gua tunggu disana ya , haha jangan lama..” sahut dea sambil tersenyum manis.
 Shan ingin membelikan dress itu untuk kado ulang tahun dea yang ke 17 dan rencananya shan ingin menyatakan perasaan cinta yang selama ini ia pendam.
Selesai shan membayar dia meminta agar barang nya di bungkus kotak agar tidak terlihat oleh dea. Setelah keluar dari distro shan langsung memasukan bungkusan kotak itu kedalam jok motor tanpa di curigai dea.
“udah? Cepet aja. Hahah...” kata dea sambil tersenyum memandang shan.
“tadi suruh cepet… sama lo, jadi ya cepet.” Jawab shan .
 Di perjalanan pulang , awan terlihat mendung dan tampaknya akan turun hujan. Di tengah perjalanan tiba-tiba hujan turun sangat deras dan membasahi tubuh mereka berdua. Akhirnya mereka berteduh didepan warung makan , shan merasakan lagi di kepalanya dan mulai kedinginan . wajah shan terlihat lebih pucat dari yang pertama dea lihat. Dea sangat cemas dan bingung . akhirnya dea melepaskan jaket yang di kenakan dan memakaikan jaketnya kepada shan. Sambil bertanya “shan, lu kenapa gak biasanya lu sakit sampe kaya gini? Kita kerumah sakit ya?”
 “nggak usah. Gue gak papa ... gua Cuma butuh istirahat doang kok.” Jawab shan, mencoba meyakinkan dea lagi.
Tidak lama hujan sedikit reda. Dea putuskan untuk mengendarai motor shan dan shan duduk di belakang nya karena takut terjadi sesuatu yang nggak di inginkan di jalan, shan pun menurut. Sesampai di rumah shan , dea menggandeng dan menuntun shan masuk ke kamarnya , sesampai di pintu depan rumahnya, ibu shan pucat dan lemas .
 “shan , kenapa bisa seperti ini? “ tanya ibu shan cemas.
“dea juga nggak tau tante, kata shan tadi dia bilang Cuma masuk angin.” Jawab dea.
“iya mah.. shan Cuma kecapean doang kok besok juga udah sembuh” sahut shan.
 “ya sudah dea, tolong ajak shan ke kamar nya dan suruh dia istirahat ya.”kata ibu shan.
 “iya tante,  shan ayo pelan-pelan jalannya.” Ajak dea , sambil menuntun cowok itu.
Sesampai di kamar dea melepaskan jaket nya yang basah karena hujan , dan menidurkan shan di kasurnya.
“shan... lo harus istirahat, badan lo panas banget , tunggu ya gue bikinin teh hangat buat lu dulu biar nggak kedinginan” ujar dea . sambil berjalan menuju dapur di lantai bawah.
“ya, thanks dee..” jawab shan. Tidak lama setelah itu shan merasakan mual di perutnya dan segera beranjak dari tempat tidur ke kamar mandi yang berada di dalam kamarnya. Shan sangat merasakan sakit di kepalanya dan memuntahkannya semua yang keluar dari perutnya. Mata shan mulai agak buram dan gelap sehingga susah untuk berjalan keluar kamar mandi. Tiba-tiba dada shan sesak dan terjaruh pingsan. Sesampai nya dea di kamar shan ,
dea kaget .”shan....? tanten tolong shan tante , tolong shann tante!!” teriak dea panik.
 ibu shan kaget dan langsung memanggil pembantunya untuk mengangkat shan ke kasur . “ya tuhan kenapa dia bisa sampai seperti ini?” ibu shan merintih, dan meneteskan air mata begitupun dea yang berada di sampingnya.
15 menit berlalu, shan sadar dan membuka matanya . shan melihat dea duduk dan tertidur di samping shan, lalu shan membangunkan dea .”dee bangun dee...” lalu dea terbangun. “shan... lo udah baikan?” tanya dea sambil mengucek matanya.
“iye, gue udah baikan . kenapa lo belum pulang ? udah malem dee besok kan elo sekolah?” jawab shan lemas.
 “iya gue pulang , tapi besok lo jangan kesekolah dulu. Lu harus istirahat total . biar sehat lagi oke ?? “kata dea cemas.
 “iya bawel... yaudah sana pulang ,.. oiya dee...???” kata shan
 “kenapa shan?” jawab dea bingung, sambil mengerutkan dahi nya.
 “thanks ya?” kata shan sambil tersenyum.
  “hah? Iya.. yaudah istirahat lagi. Gua pulang dulu.” Kata dea sambil tersenyum balik dan menutup pintu.
“tante ... dea pulang dulu ya? Shan juga udah sadar tan..” pamit dea.
”iya dee.. makasih ya dee udah nganterin shan pulang.” Jawab ibu shan lega.
Keesokan harinya , ibu shan mengajak shan kerumah sakit untuk periksa shan. Sesampai di rumah sakit, shan duduk sambil menunggu namanya di panggil. Setelah beberapa menit, namanya akhirnya dipanggil. Shan berbicara kepada dokter apa saja keluhan yang dirasakan. Setelah di dianogsa dokter segera memberitahukan keadaan nya pada shan dan ibunya bahwa shan mengidap kanker otak stadium 4. ibu shan tidak pernah menyangka shan anaknya itu akan mengidap penyakit yang mematikan . shan adalah anak satu-satunya yang sangat di sayang , shan tidak ingin dea mengetahui hal ini, biar saja waktu yang menjawab.
Tiba dirumah, shan menelfon dea . “dee lu lagi apa? Gue ganggu nggak? Gue boleh main kerumah lu? Sehari gak ketemu lo gue kesepian nih. Gak ada yang nemenin.”
“hahaha bisa aja lo shan , emangnya lo udah sembuh apa? Mau main kerumah gua.” Tanya dea .
”nggak papa kok.”jawab shan singkat.
 “tapi shan, mendingan gua aja deh yang main kerumah lo?” bujuk dea.
 “yaudah kalo lo mau main kerumah gue . yaudah gue tunggu ya dee..?” jawab shan senang .
Sesampai dea di rumah shan, shan menyambut nya dengan senang . “haii dee... gua kangen sama lo .. heheh... lu kangen nggak sama gue..?” tanya shan frontal. Sambil nyengir kuda .
 “yee.. lo bisa aja shan .. baru aja sehari gak ketemu . masa udah kangen .” sahut dea sedapetnya .
 “eh entar malem nonton film yuk ,.. gue ada film baru lho. Romantis deh .. judulnya STILL IN LOVE WITH YOU yang main jonas brother’s sama demi lovato, ada taylor swift nya juga lho.. mau nggak?” ajak shan berharap .
“Ummmm.... gimana ya? Oke deh gue mau shan..” dea nyengir.
Hari menjelang sore dea siap-siap untuk berangkat kerumah shan untuk menepati janji nya menonton film Jonas bersamanya . dan meminta izin ibunya untuk pergi kerumah shan. Hari sudah menjelang malam . akhirnya dea tiba dirumah shan.
“shan... keluar dong,” teriak dea dari luar rumah shan . kebetulan ibunya shan sedang kerumah saudaranya di luar kota . jadi shan sendirian dan hanya di temani oleh pembantunya dan tukang kebunnya.
Akhirnya mereka berdua asyik menonton film di ruang keluarga , jam terus berputar.. waktu semakin malam. Dea tertidur saat menonton film, shan mengambilkan selimut dan bantal untuk dea karna dea sudah tertidur pulas dan mengangkat dea tidur di kamarnya dan sedangkan dia tidur di sofa ruang keluarga .
 hari menjelang pagi, dea terbangun saat melihat sinar dari siluet jendela kamar shan. Dea baru sadar bahwa semalaman dia tidur di rumah shan. Kebetulan sekali, hari ini adalah hari minggu . shan telah menyiapkan roti dan segelas susu di atas meja makan.
Dea menghampiri shan .”shan nyokap lo belum pulang?” tanya dea mengantuk.
“belum nih, lu sarapan dulu nih...” sahut shan.
Rencananya tadi malam shan ingin memberikan kejutan buat dea setelah film selesai tapi dea sudah terlanjur tertidur. Niatnya terurung untuk memberikan kejutan pada dea. Setelah selesai makan, dea mandi di rumah shan. Setelah itu mereka berdua berencana untuk pergi ke puncak. Sambil menunggu ibu orang tua shan pulang, dea pulang untuk meminta izin pada ibunya untuk pergi ke puncak dan beruntung dea di izinkan untuk pergi.
Pagi jam 10.00 am , ibu shan pun tiba dirumah . shan izin kepada ibunya agar diizinkan untuk pergi. Akhirnya mereka ber-dua pun pergi diantar supir orang tuanya untuk menjaga mereka ber-dua.
Di perjalanan menuju puncak, dea dan shan bersenang-senang dan gembira. Ditengah perjalanan mereka berdua tertidur di dalam mobil. Sesampai di puncak mereka menginap di villa almarhum kakek nya shan, hari menjelang malam rencana shan untuk memberi kejutan kepada dea.
“dee.. tutup mata dulu ya sebentar, gue mau ngasih sesuatu nih...” kata shan membujuk dea, lalu dea menurut.
 “mau ngasih apasih, emang nya?” tanya dea penasaran.
 “udah ikutin aja , nanti juga akan tahu.” Jawab shan.
Sesampai di belakang villa , shan memberikan kejutan yang bagus . kejutan itu berupa dress yang di belinya saat mengantar dea ke distro . shan ingin dea memakainya “sekarang lo udah boleh buka mata,”
Perlahan-lahan dea membuka matanya, di depan matanya ia melihat kotak berwarna merah muda. “apa ini shan? “ tanya dea penasaran.
“buka aja.” Jawab shan tersenyum .
waah.. ini gaun yang pernah gue liat di distro. Bagus banget shan.., makasih ya” dea speechless ditambah senang.
 “gua mau lo pakai gaun ini buat gue,” “ emmm dee, gua sayang sama lo. Dan gue pengen lo selalu ada di samping gue selama gue masih ada di dunia dan di alam sana nanti. Gua cinta sama lo... lo mau nggak jadi...” tiba-tiba perkataan shan terpotong, karna dada dan kepala shan mulai terasa sakit. Dea hanya bisa memandang kaget shan.
 “shan lo kenapa?” tanya dea cemas .
 pandangan mata shan mulai buram dan shan jatuh pingsan.
Akhirnya dea meminta supir untuk membawa shan masuk. Sudah 1 jam shan pingsan, dea ragu-ragu ingin menelpon ibu shan. Tiba-tiba shan tersadarkan , dan bilang “dee.. jangan bilang ibu gue , gue baik-baik aja kok. Dee tolong tinggalin gue dulu sendiri disini.”Pinta shan.
Dea pun hanya mengangguk. Dea hanya bisa meneteskan air mata dan bingung harus melakukan apa. Dea terdiam di depan televisi, sambil meneteskan air mata. Tiba-tiba terdengar suara gelas pecah dari kamar shan dan mengejutkan dea.  Dea langsung berlarian keatas menuju kamar shan dan melihat shan terjatuh kelantai dan mengeluarkan darah dari hidung nya dan napas nya tersengal. Melihat gelas pecah di sekelilingnya , dea langsung menghampiri shan dan memanggil supir nya untuk membawa nya kerumah sakit terdekat. Dea menangisi keadaan shan yang saat ini sedang menahan sakit diatas pangkuannya.
Sesampai dirumah sakit, shan langsung dilarikan keruang ICU. Setelah beberapa menit dokter keluar dari ruangan , dan dea pun langsung menghampiri dokter itu dan menanyakan keadaan shan.
“dok, sebenernya.. apa yang terjadi pada shan dok . jawab dok..” tanya dea panik.
“hemm.. shan mengidap penyakit serius aitu kanker otak stadium akhir. Waktu dia tidak akan lama lagi, hidupnya mungkin bertahan 1 sampai 2 hari saja.” Kata dokter .
 Tangan dea gemetar menahan rasa takut akan kehilangan shan dan hanya bisa menangisi semua ini. Keadaan nya keritis , shan mengalami koma 3 jam.
“ya.. tuhan, kenapa shan . yang harus engkau ambil dariku..??” kata dea dalam hati sambil memasuki ruangan dimana shan terbaring lemas. Dan di pasangkan alat-alat untuk membantu shan untuk bernapas. Dea terus menangis dan akhirnya tertidur disamping shan. Tidak lama kemudian shan sadar dari masa keritisnya. Dan membuka matanya , dilihatnya dea yang sedang tertidur di sampingnya . shan melihat mata dea yang bengkak akibat terlalu banyak mengeluarkan air mata . dan shan pun meneteskan air mata dan membelai rambut dea , dan dea terbangun dari tidurnya.
“dee,?” sapa shan merintih lemas.
“shan… lu udah sadar? Kenapa lu nggak pernah cerita sama gue kalo lu..” bibir dea di sentuh tangan shan, tanda untuk menyuruh dea untuk diam.
“ssstttt… diam deaa,.” Pinta shan. Dea pun menurut . “dee.. gue pengen lu ada di samping gue disaat gue pergi jauh, dan satu lagi gue pengen ngeliat lo pakai gaun merah itu besok malam untuk gue dee.” Pinta shan.
Dea hanya bisa mengangguk dan menangis mendengar permintaan shan. Dea tau kalo waktu shan untuk hidup nggak akan lama lagi . lalu shan memejam kan matanya lagi.
Hari menjelang pagi. Shan meminta dea untuk keluar dan membawanya ke taman memakai kursi roda untuk menghirup udara segar, tak satu kata pun yang keluar dari mulut mereka berdua. Hanya senyuman yang mereka perlihatkan pada alam.
Tiba-tiba shan memanggil nama dea  “dee..?”
“iya kenapa?” jawab dea.
 “lo janji ya , untuk nggak akan nangis lagi, “ pinta shan.
 “kenapa?” tanya dea .
 “ karena gua nggak mau liat lo sedih Cuma gara-gara gue.” Shan coba memberikan alasan.
 “iya , shan. Gua nggak akan nangis lagi.” Jawab dea sambil menundukan kepalanya.
 “gua mau minum dee.”
“iya sebentar gue ambilin di kamar , lu tunggu disini ya..” kata dea.
 setelah mengambil air, dea diam-diam menelpon ibu shan dan menceritakan semua keadaan shan saat ini . setelah selesai dea menghampiri shan dan memberikan minum yang telah ia ambil. “ini minum yang banyak.” Kata dea sambil tersenyum manis. Di dalam hatinya dea berkata “maafin gue shan, gue nggak bisa tepatin janji gue sama lo. Karena cepat atau lambat ibu lu juga bakalan tau. Keadaan lo sendiri.”
Hari menjelang sore , shan minta agar di rawat di villa. Permintaan itu dituruti oleh pihak rumah sakit dan dea. Sesampai di villa, dea membaringkan shan dikamarnya. Dan meninggalkan shan sendirian dikamarnya.
Hari pun menjelang malam , dea memakai gaun yang di berikan oleh shan dan mengajak shan untuk keluar.
 Ibu shan ada di perjalanan memnuju villa.
“shan , lu mau keluar? “ tanya dea.
“ iya tapi gua mau duduk di kursi besi panjang .. bukan di kursi roda.” Pinta shan.
Di tuntunlah shan oleh dea untuk menuju kursi besi. Di taman belakang mereka pun duduk, terlihat sepintas cahaya di depan pandangan dea dan shan. Cahaya itu adalah kunang-kunang yang terbang .dea ingin menangkap satu untuk shan, tetapi shan melarangnya.
“jangan.. dee.” Sentak shan.
 “kenapa?” tanya dea.
“karena umur mereka Cuma sehari, sama seperti gua, hidup gua gak akan lama lagi.” Ucap shan sambil menatap dea.
dea hanya terdiam dan bergetar menahan air mata nya yang mencoba keluar. “dee.. coba liat kunang-kunang itu, cahaya mereka sangat cantik sama seperti senyum kamu. Kalo liat kamu nangis cahaya kunang-kunang itu tidak akan terang lagi karena mereka tau mereka akan pergi, jadi mereka berusaha agar  cahaya tidak akan redup walau mereka hidup Cuma sehari.” Kata-kata shan yang di keluarkan dari bibirnya, membuat dea menatap wajah shan sesaat dan tersenyum. Tak lama kemudian supir shan datang akan membawa shan ke kamar tetapi shan melarangnya.
“gue gak mau masuk, gue mau tetep disini liat langit malem ini.” Pinta shan .
“dee, tolong angkat tangan gua ke atas, gua mau merasakan udara malem ini.” Pinta shan merintih .
 dea pun mengangkat nya dan shan bersandar di pundak dea. Tangan shan sangat dingin dan lemas . shan hanya tersenyum dengan wajah nya yang sangat pucat. Sambil menarik napas panjang dan menutup mata.
“shan, kita masuk yuk. Udara disini dingin banget..” ajak dea.
 Tapi tidak ada tanggapan dari shan. Dea terdiam dan perasaan dea mulai bergejolak . “shhaaann?” suara dea bergetar memanggil nama shan , tetapi tetap tidak ada tanggapan dari shan.
“shhhaaannn.... shannnn!!! Bangun shannn...,” teriak dea sambil menguncang-guncang tubuh shan.
 “shannnn...!!!!” teriak dea dan tangisnya yang di tahan meledak sekuat-kuatnya. Dea memeluk erat tubuh shan yang mendingin dan tak berdaya.
“shann.... bangun, jangan tinggalin gue, gue sayang banget sama lo. Lo jangan pergi shann.... bangun shan.” Dea berusaha mengguncang tubuh shan lagi yang kini lemas tak berdaya.
Shan menghembuskan napas terkahirnya dengan diiringi senyum ter-akhirnya.

                                                                TAMAT