halaman

Sabtu, 21 September 2013

Cerita Pendek



Free dom external



"Sandi.. turun nak" teriak mama sandi dari ruang tamu.

"ada apa sih mam ??" teriak sandi dari dalam kamar.

"udah kamu buruan kesinii" jawab mama sandi.

sandi pun keluar kamar dengan malas-malasan, "kenapa sih mam?? sandi tuh ca..." kata-kata sandi terputus ketika melihat seorang gadis cantik tengah duduk di sofa. Saat dia melihat sandi, dia melemparkan senyum yang sudah lama tak ku lihat. Seketika itu rasa cape sandi hilang. sandi tersenyum.

"permata??" kata sandi tak percaya saat melihat seorang yang sangat sandi sayangi. Seorang yang telah ditunggu sandi selama 3tahun.

Cinta pertama sandi.

"hy san" sapa gadis itu yang ternyata bernama permata

"mama tinggal dulu ya permata" kata mama lalu pergi meninggalkan sandi dan permata.

sandi berlari menuju arah permata lalu memeluknya.

"permata kapan lo pulang?? gue kangeeen banget sama lo" 3 tahun lalu permata pergi ke Kalimantan selatan untuk berobat tapi sandi juga tak tau apa penyakitnya.

"aduh..sakit san" rintih permata kesakitan karena pelukan sandi yang kencang,

"eh sorry per, abisnya gue kangen banget sama lo" kata sandi sambil tersenyum memandang wajah permata.

"haha biasa aja kali san, gue tau kalo gue tuh ngangenin" kata permata sambil tertawa lepas.

"ih dasar .." kata sandi sambil mengacak acak rambutnya

                             

                                                                             KE ESOKAN HARI NYA ….



sandi mengajak permata pergi ke taman, tempat favorit mereka dulu.

"gue gak nyangka lo akan bawa gue kesini lagi" kata permata.

"emang kenapa ?? lo gak suka gue bawa ke sini??" tanya sandi penuh curiga.

"eh bukan gitu, gue seneng kok, seneng banget malah" kata permata  sambil tersenyum manis.

“apa aku bisa terus sama kamu ? apa aku bisa terus liat senyum kamu itu per?” kata sandi dalam hati.

sandi memegang tangan permata dan sandi bisa melihat raut wajahnya yang berubah menjadi kaget, perlahan wajahnya mulai memerah. sandi tersenyum kecil.

"3tahun gue nunggu lo per, dan gue pengen ngomong sesuatu sama lo sebelum semua terlambat" sandi melihat raut keheranan di wajah permata, orang yang sandi sayang.

"ngomong apaan ??" tanya permata penasaran. sandi tersenyum lembut pada permata dan tetap memegang erat tangan permata.

"apa lo tau perasaan gue selama ini ke lo??"

permata menatap sandi tajam. sandi pun melanjutkan perkataannya "gue sayang sama lo permata, sayaaaanggg banget..apa lo gatau ?? apa sikap gue selama ini belom bisa nunjukin bahwa gue sayang sama lo ??" kata sandi mengungkapkan perasaannya pada permata. permata semakin tak mengerti

"lo nembak gue ??" tanya permata penuh rasa heran. sandi tersenyum untuk menjawab pertanyaannya yang berarti 'iya'

"hmm..gue pikir pikir dulu boleh ga ??" tanya permata.

"boleh, tapi jangan lama lama ya, ntar gue keburu pergi" kata sandi.

"pergi ?? lo mau kemanaa ?? mau pindah ??" tanya sandi dengan raut wajah sedih.

"bukan .. udah lo gak perlu tau. pokoknya gue tunggu jawaban dari lo" kata sandi menjelaskan.

Suasana sepi beberapa saat, suara hp permata membuyarkan suasana sepi.

"halo ??" permata mengangkat telfonnya "yah, ntar dulu deh maa .... ih iyadeh aku pulang sekarang" permata menutup telfonnya.

Sambil mendesah kecil permata berkata "huh..anterin gue pulang ya san" sandi menatapnya heran.

"lho kenapa ?? baru juga sebentar kita ngobrol" tanya sandi samba mengerutkan keningnya.

"tapi gue disuruh pulang" kata permata dengan wajah cemberutnya yang khas.

"oohh..iyadeh gue anter. tapi jangan lupa sama jawaban lo ya" kata sandi mengingatkan permata.

"siap bos" kata permata sambil tertawa lepas.

'apa aku bisa ninggalin kamu per?? apa aku bisa liat kamu sedih kalo aku ninggalin kamu nanti ??' kata sandi dalam hati.

sandi menggandeng tangan permata menuju motornya dan mengantar permata pulang.


                                                                                             *.*.*.*



sandi gelisah, sudah seminggu tak ada kabar dari permata. Seminggu setelah hari dimana sandi menyatakan cinta padanya. Apa dia lupa sama sandi ?? Atau dia kembali lagi ke kalimantan?? Lalu bagaimana dengan jawaban dari pertanyaan sandi??

Tiba tiba kepala sandi terasa pusing, darah segar menetes dari hidungnya. 'Oh Tuhan mengapa penyakitku semakin parah sajaa..' batin sandi.

sandi membuka lagi map merah pemberian dokter tadi siang. Kangker otak stadium akhir. sandi melap hidungnya dengan tangan, lalu mengambil motor dan segera melaju kerumah permata.

Setelah sandi sampai, sandi melihat ramai sekali rumahnya. sandi turun dan mulai melangkah menuju halaman rumah sandi. 'kenapa semua menangis ?? ada apa ini' pikir sandi.

Saat sandi memasuki rumah permata, betapa kagetnya sandi melihat sosok seorang yang sandi sayangi terbaring lemas tak bernyawa. Air mata sandi pun mengalir membasahi pipinya.

"perrrr....."tangis sandi pecah, sandi tak bisa menahan air matanya lagi. Sandi terpukul, sandi tak bisa menerima kenyataan.

Dari dalam sandi melihat acha, adik permata keluar menghampiri sandi. Dia memberikan surat pada sandi. Segera sandi membuka surat itu, apa isi surat itu.

Dear sandi,

Maafin gue ya, gue harus pergi ninggalin lo.Maaf selama ini gue ga cerita tentang penyakit gue ke lo, gue cuma ga pengen liat lo sedih.Maaf gue ga bisa habisin saat terakhir gue sama lo, gue yakin lo bisa tanpa gue.

Lo mau tau ga jawaban gue ?? gue mau san, gue juga sayang sama lo. Udah lama gue nunggu lo nyatain cinta ke gue. Tapi kenapa baru sekarang ??

Gue sayang sama lo san, tetep senyum ya pangerankuu ..

I love u forever

byee ...


Tangis sandi semakin kencang, sandi berlari menuju tempat permata dibaringkan yang tergeletak lemas. sandi mengguncangkan tubuh permata, berharap permata bangun dan memeluk sandi "per,, bangun permata, bangunnn"

Tak lama kemudian sandi merasakan pusing yang teramat sangat, sandi merasakan hidungnya dialiri oleh darah segar. Matanya perlahan tak dapat melihat apa apa dan kemudian gelap.
sandi melihat permata tersenyum padanya mengajak sandi menuju suatu keabadian. sandi memegang tangan permata, sandi ikut dengan permata menuju lorong hitam yang entah dimana ujungnya

permata lah cinta pertama dan terakhir sandi. Cinta yg abadi.

                                                                                 --The End --

Tidak ada komentar:

Posting Komentar